A.
Pengertian
shalat
Menurut bahasa artinya adalah berdo`a,sedangkan
menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang di mulai
dengan takbir dandi akhiri dengan salam sesuai dengan persyaratan yang ada.
B.
Hukum
shalat
Hukum shalat fardhu adalah wajib bagi orang yang
telah dewasa atau baligh serta berakal atau tidak gila. Kewajiban shalat lima waktu
merupakan kewajiban yang paling inti dan pokok dalam agama islam serta menjadi
tolak ukur (barometer) baik atau buruknya amalan-amalan ibadah yang lain.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW :
اوّل ما يحاسب به العبد يوم القيامة من عمله الصلاة فان صلحت
صلح سائر عمله وان فسدت فسد سائر عمله (رواه طبرانى )
Artinya : Amal ibadah yang pertama
kali akan dihisab untuk seorang hamba pada hari kiamat, ialah shalat. apabila
shalatnya baik (baik dalam arti memenuhi syarat rukunnya dan tidak ada yang
ditinggalkan selama hidupnya) maka ikut baiklah seluruh amal yang lain, namun
apabila shalatnya itu rusak (tidak memenuhi syarat rukunnya) maka ikut jelek
pulalah amalan ibadah yang lainya.
Sanksi berat bagi orang yang meninggalkanya telah dijelaskan
dalam kitab fiqih muhadzab imam syafii karangan abi ishaq Ibrahim assairozi
ومن وجبت عليه الصلاة وامتنع من فعلها، فإن كان جاحداً لوجوبها
فهو كافر ويجب قتله بالردة لأنه كذب الله تعالى في خبره، وإن تركها وهو معتقد
لوجوبها وجب عليه القتل
Artinya:Barang siapa yang telah
terkena hukum wajib shalat namun tidak melaksanakanya dengan alasan menentang,
meremehkan, atau mengingkari hukum wajib tersebut, maka dianggap telah keluar
dari agama islam dan wajiblah untuk diberikan hukuman mati karena telah
mendustakan berita Allah yang berupa kewajiban mendirikan shalat, namun apabila
ia meninggalkan shalat dan masih mengakui kewajiban tersebut maka wajib
dibunuh.
Al-Quran juga menjelaskan hukuman
berat pada hari pembalasan nanti bagi orang yang meninggalkan shalat.
sebagaimana dijelaskan dalam surat al-muddatsir
ما سلككم فى سقر. قالوالم نك من المصلين
Artinya : Apakah yang memasukkanmu
kedalam neraka saqor, mereka menjawab “ kami dulu didunia tidak termasuk
orang-orang yang mengerjakan shalat”
Kewajiban mengerjakan shalat ini
dapat dipahami melalui firman Allah yang berbunyi واقيموا الصلاة yang artinya “dan
dirikanlah shalat.” Kalimat “ dirikanlah ” merupakan perintah Allah kepada
hamba-Nya.
Shalat adalah perintah yang bersifat
keharusan. Setiap perintah yang bersifat keharusan adalah wajib. Maka shalat
adalah wajib
Hadist yang menetapkan sholat lima
waktu adalah:
جاء اعرابي فقال يارسولَ اللهِ ما فرض الله عليّ من الصلاة
؟فقال الصلواتُ الخمسُ الاّ ان تطوّع شيئا . (البخارى)
Artinya” Telah datang seorang arab pedalaman,
ia bertanya: ya,Rasulullah ! Shalat mana yang telah Allah wajibkan atasku ?
Nabi menjawab” Shalat lima waktu, kecuali engkau hendak mengerjakan sunnahnya.”
C.
Kedudukan shalat
1- Sholat merupakan salah satu dari rukun
Islam dan kewajiban terbesar setelah dua syahadat.
Rasulullah SAW bersabda:
بُنِيَ
الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ
وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun di atas lima tiang.
Syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan Muhammad Rosululloh; menegakkan sholat;
memberikan zakat; haji; dan puasa Romadhon”. (HR. Bukhori, no: 8; Muslim,
no: 16)
2-
Pembatas antara iman dengan kekafiran.
Rasulullah SAW
bersabda:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ
الصَّلَاةِ
Sesungguhnya
(batas) antara seseorang dengan syirik dan kekafiran adalah meninggalkan
sholat. (HR. Muslim, no: 82, dari Jabir)
Rasulullah SAW
juga bersabda:
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ
تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Perjanjian
yang ada antara kami dengan mereka adalah sholat. Maka barangsiapa
meninggalkannya, dia telah kafir. (HR. Tirmidzi, no: 2621; dll;
Dishohihkan oleh syeikh Al-Albani)
3- Sholat
merupakan tiang agama.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
“Pokok urusan
itu adalah Islam, tiangnya sholat, dan puncak ketinggiannya adalah jihad”.
(HR. Tirmidzi, no: 2616; dll, dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani)
4- Amal
yang pertama kali dihisab
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ
وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ
قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ
فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ
عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Sesungguhnya
pertama kali amal hamba yang akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya.
Jika sholatnya baik, maka dia beruntung dan sukses, namun jika sholatnya rusak,
maka dia gagal dan rugi. Jika ada sesuatu kekurangan dari sholat wajibnya, maka
Ar-Robb (Alloh) ‘Azza wa Jalla berfirman: “Perhatikan (wahai para malaikat)
apakah hambaKu ini memiliki sholat tathowwu’ (sunah), sehingga kekurangan yang
ada pada sholat wajibnya bisa disempurnakan dengannya!”. Kemudian seluruh
amalannya akan dihisab seperti itu. (HR. Ibnu Majah, no: 1425; Tirmidzi,
no: 413; lafazh ini bagi imam Tirmidzi; dishohihkan oleh Syeikh
Al-Albani)
5-
Hukum sholat adalah fardhu ‘ain (kewajiban setiap mukallaf)
Dalam semua
keadaan, baik laki-laki atau perempuan (kecuali sedang haidh atau nifas); budak
atau orang merdeka; pejabat atau rakyat; kaya atau miskin, muqim atau musafir,
sehat atau sakit, takut atau aman. Alloh Ta’ala berfirman:
حَافِضُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاَةِ الْوُسْطَى
وَقُومُوا للهِ قَانِتِينَ فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالاً أَوْ رُكْبَانًا
فَإِذَآ أَمِنتُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَمَا عَلَّمَكُم مَّالَمْ تَكُونُوا
تَعْلَمُونَ
Peliharalah
semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (ashar). Berdirilah untuk
Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya),
maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah
aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
(QS. Al-Baqoroh/2: 238-239)
(QS. Al-Baqoroh/2: 238-239)
6- Menjaga
sholat merupakan wasiat terakhir Rasulullah SAW.
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ مِنْ آخِرِ وَصِيَّةِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ وَمَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ حَتَّى جَعَلَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُلَجْلِجُهَا فِي صَدْرِهِ وَمَا يَفِيصُ بِهَا لِسَانُهُ
Dari Ummu
Salamah, dia berkata: “Wasiat terakhir Rasulullah SAW adalah ‘Perhatikanlah
sholat, perhatikanlah sholat, dan budak-budak yang kamu miliki’. Rasulullah SAW
mengulang-ulangnya di dalam dadanya, namun lidah beliau tidak mampu
mengungkapkannya dengan jelas. (HR. Ahmad 6/290, 311, 321)
7- Allah
mewajibkannya secara langsung kepada Rasulullah SAW pada malam isra’ mi’raj dan
tidak akan merubahnya.
Rasulullah SAW
bersabda tentang hal ini:
فَفَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى أُمَّتِي خَمْسِينَ
صَلَاةً فَرَجَعْتُ بِذَلِكَ حَتَّى مَرَرْتُ عَلَى مُوسَى فَقَالَ مَا فَرَضَ
اللَّهُ لَكَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ فَرَضَ خَمْسِينَ صَلَاةً قَالَ فَارْجِعْ
إِلَى رَبِّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا تُطِيقُ ذَلِكَ فَرَاجَعْتُ فَوَضَعَ
شَطْرَهَا فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى قُلْتُ وَضَعَ شَطْرَهَا فَقَالَ رَاجِعْ
رَبَّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا تُطِيقُ فَرَاجَعْتُ فَوَضَعَ شَطْرَهَا فَرَجَعْتُ
إِلَيْهِ فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا تُطِيقُ ذَلِكَ
فَرَاجَعْتُهُ فَقَالَ هِيَ خَمْسٌ وَهِيَ خَمْسُونَ لَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ
لَدَيَّ فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ رَاجِعْ رَبَّكَ فَقُلْتُ اسْتَحْيَيْتُ
مِنْ رَبِّي
“Kemudian Allah
‘Azza wa Jalla mewajibkan lima puluh shalat (setiap hari) atas umatku. Lalu aku
kembali dengan itu sehingga aku melewati Musa. Lalu dia (Musa) bertanya: “Apa
yang telah Allah wajibkan bagi-mu atas umat-mu ?” Aku menjawab: “Dia telah
mewajibkan limapuluh kali shalat atas mereka”. Musa berkata: “Kembalilah kepada
Rabbmu, (mohonlah kepadaNya untuk meringankanmu) sesungguhnya umatmu tidak akan
mampu melakukannya.” Lalu aku mohon kembali, maka Alloh mengurangi setengahnya.
Lalu aku kembali kepada Musa, aku berkata: “Allah telah mengurangi
setengahnya”. Musa berkata: “Kembalilah kepada Rabbmu, sesungguhnya umatmu
tidak akan mampu melakukannya.” Lalu aku mohon kembali, maka Alloh mengurangi
setengahnya. Lalu aku kembali kepada Musa, dia berkata: “Kembalilah kepada
Rabbmu, sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukannya.” Lalu aku mohon
kembali, maka Alloh berfirman: “Kewajiban itu 5 kali, namun (pahalanya) 50.
Perkataan ini tidak akan diganti selamanya di sisiKu”. Lalu aku kembali kepada
Musa, dia berkata: “Mohonlah kembali kepada Robbmu”. Aku menjawab: “Aku telah
malu”. (HR. Bukhori, no. 349)
8- Tujuan
harta diciptakan untuk menegakkan sholat dan membayar zakat.
Rasulullah SAW
bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ إِنَّا أَنْزَلْنَا الْمَالَ
لِإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَلَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادٍ
لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ إِلَيْهِ ثَانٍ وَلَوْ كَانَ لَهُ وَادِيَانِ لَأَحَبَّ
أَنْ يَكُونَ إِلَيْهِمَا ثَالِثٌ وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا
التُّرَابُ ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Sesungguhnya
Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkan harta untuk
menegakkan sholat dan membayar zakat. Seandainya manusia itu memiliki harta
satu lembah, dia suka memiliki lembah kedua. Jika dia memiliki harta dua
lembah, dia suka memiliki lembah ketiga. Dan tidak akan memenuhi perut manusia
kecuali tanah, kemudian Alloh akan menerima taubat orang yang bertaubat.
(HR.Ahmad, no. 21399; Thobroni di dalam Al-Kabir; Lihat Shohih al-Jami’us
Shoghir, no. 1777)
D.
Tujuan shalat
tujuan
shalat adalah ingat akan sifat Allah. Tujuan ini tercapai bila di luar
shalat, kita pun ingat akan sifat-Nya itu, seolah-olah kita berada di dalam
shalat. Di segala kegiatan, yang santai atau pun serius, kita dapat mengingat
sifat-Nya.
Ingat akan sifat Allah itulah
inti kecerdasan spiritual. Inilah yang terutama menjadikan shalat kita
mencegah kita dari berbuat keji dan munkar. Saat bercakap-cakap dengan
media telepon, misalnya, ingat akan sifat Allah akan mencegah kita dari
melecehkan orang, berkata bohong, menyebarkan fitnah, dan sebagainya.