BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dijaman yang serba modern ini, kini banyak aktivitas manusia
yang berhubungan dengan sistem informasi. Tidak hanya di Negara-negara maju, di
Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana. Seperti di
kantor, di pasar-pasar swalayan, di bandara, bahkan dirumah ketika pemakai
sedang bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak,
sistem informasi telah banyak membantu manusia dalam banyak hal.
Dewasa ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam suatu organisasi atau lembaga. Dengan adanya sistem informasi
suatu lembaga atau perusahaan akan lebih dimudahkan dalam segala aktivitas
lembaganya tersebut.
Dalam sebuah perusahaan, sistem informasi dianggap sebagai
senjata dalam melakukan persaingan bisnis. Dengan adanya sistem informasi, maka
suatu lembaga atau perusahaan dapat mencapai suatu keunggulan yang kompetitif.
1.2.Tujuan Penulisan
Dengan membahas materi tentang “Konsep Dasar Sistem
Informasi” ini, penulisan bertujuan agar :
1) Lebih mengerti dan paham tentang
gambaran tentang sistem dan elemen-elemennya.
2) Lebih paham tentang konsep dasar
sistem dan sistem informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Sistem
Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabelvariabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Sistem adalah sekumpulan unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Contoh :
Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware..
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan[1].
Sistem
sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai tujuan[2].
Sistem
terdiri dari unsure-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),
serta keluaran (output)[3].
Suatu
sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan[4].
Dapat
disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu elemen-elemen yang saling berhubungan
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem terdiri
dari komponen – komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan. Sistem terdiri dari system alamiah (sistem tata surya, sistem
galaksi) dan sistem yang dibuat manusia
(sistem penjualan, sistem akuntansi).
1.1.Sistem dan Subsistem
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebannyakan
orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer seperti IBM PC atau
Machintosh, tetapi juga bisa ke arah yang lebih luas seperti sistem tatasurya
atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia.
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai
gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan
manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan
bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti
(masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak
ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.
1.2.Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
a. Tujuan
b. Masukan
c. Keluaran
d. Proses
e. Mekanisme pengendalian dan Umpan
balik
- Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan
antara satu sistem dengan lain berbeda-beda.
Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap
sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda.
Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam (Hall, 2001) yaitu :
a) Untuk mendukung fungsi kepengurusan
manajemen
b) Untuk mendukung pengambilan
keputusan
c) Untuk mendukung kegiatan operasi
perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung
pada kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderunga penggunaan sisem informasi
lebih ditunjukkan pada usaha menuju keunggulan kompetitif, yang artinya mampu
bersaing dan mengungguli pesaing. Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi
adalah untuk mengurangi antrian (karena pemasukan data dapat dilakukan dengan
cepat oleh kasir melalui pembacaan barcode), meningkatkan keakurasian dan
sekaligus palayanan kepada pelanggan, serta mempercepat pemantauan terhadap
sediaan barang. Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan
kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi
tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan
bahkan melakukan transfer via internet. Perusahaan buku online dapat membantu
pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan mudah dan sekaligus
dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu menyediakan toko atau
ruang pemeran secara fisik.
- Masukan
Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk
kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat
berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).
Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi,
dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan) serta instruksi.
- Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transfer misi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna. Misalnya
saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa
pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan
yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan
data merupakan beberapa contoh proses.
- Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informai, saran, cetakan laporan
dan sebagainya.
- Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang
sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang
dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan
pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya
keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan
terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi,
cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan
ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang
terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena program komputernyalah
yang salah atau keluarannya dikehendaki untuk diubah.
Umpan balik seperti yang diutarakan di depan, yaitu
menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan balik
negative (negative feedback).
1.3.Klasifikasi Sistem
Klasifikasi
sistem dapat dibedakan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Sistem
Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang
berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang
hubungan manusia dan Tuhan.
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.
Misalnya: sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem
transportasi.
2.
Sistem
Deterministik dan Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem komputer.
Sistem
probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sendian.
Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sendian dapat ditentukan,
tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
3.
Sistem
Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem
yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan.
Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak diperngaruhi oleh
lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Dalam fisika,
sistem tertutup biasa disebut sistem yang mandiri. Selain sistem yang tertutup
terdapat pula sistem yang telatif tertutup.
Ciri-ciri sebuah sistem yang relatif tertutup, antara lain
sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan
gejolak di luar sistem (lingkungan) tidak mempengaruhinya. Misalnya, SPMB
(Sistem penerimaan mahasiswa baru) di lingkungan Universitas negeri.
Sistem tebuka (open sistem) adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya,
sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan.
Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Pada
umumnya, sistem perusahaan dagang merupakan contoh sistem yang tebuka.
Perusahaan akan berusaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya dengan
mengikuti permintaan pasar, agar eksistensinya tetap dapat dipertahankan.
Sistem sediaan barang yang ditangani oleh komputer dapat
berbentuk sistem terbuka ataupun relatif tertutup. Sebagai contoh, penentuan
pemesanan kembali barang dapat ditentukan secara manual (oleh manusia) maupun
oleh komputer itu sendiri. Jika penentuannya dilakukan oleh manusia, sistem
tersebut tergolong sebagai sistem terbuka. Namun jika penentuannya adalah
komputer, sistem tergolong sebagai sistem penutup.
4.
Sistem
Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamian (natural sistem) adalah sistem yang terjadi
karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (human made system)
adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem
mobil.
5.
Sistem
Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi
sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak
manusia).
6.
Kedudukan
sistem informasi sebagai sistem
Lalu, dimanakah kedudukan sistem informasi? Berdasarkan
penjelasan berbagai klasifikasi didepan, sistem informasi tergolong sebagai :
1.
Sistem
buatan manusia
2.
Terbuka
3.
Bersifat
fisik dan
4.
Dapat
tergolong sebagai sistem probabilistik atau deterministik (tergantung pada
titik pandangan untuk meninjaunya)
Sistem ini adalah sistem buaran manusia karena manusialah
yang merancang dan mengoprasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena
menerima masukan dan keluaran bagi lingkungann, serta beradaptasi dengan
perubahan atau permintaan lingkungan. Termasuk sebagai sistem fisik, karena
secara fisik dapat dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem
kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi
digolongkan sebagai sistem probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini
tidak dapat diramalkan dengan pasti, namun bagian tertentu seperti sistem
pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang deterministik.
2. Informasi
Informasi
dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian atau (ivent) yang
nyata (fact ) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang
atau masa yang akan datang[5].
Informasi
adalah suatu hal yang penting dalam suatu system. Sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi kurang berguna dan mungkin berakhir.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan sustu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Informasi
mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu
organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi,
para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya
informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa dibilang bahwa
informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi
ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya
dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna
bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut
dengan
negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya
informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem?
Informasi
dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Sumber
dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis,
kejadian-kejadian yang terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut
dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang
menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact)
adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
Misalnya
informasi "menabrak" merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi
ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata,
yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana tidak dijelaskan
oleh informasi tersebut. Supaya informasi menjadi lebih berguna dan lebih
mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya berbunya : "Ali mengendarai
mobil dan menabrak tiang listrik di jalan kaliurang kilometer 5".
Dari kategorinya
informasi dapat dikelompokkan menjadi :
·
Informasi Strategis, informasi ini digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing,
langganan), rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.
·
Informasi Taktis, informasi ini dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah seperti informasi trend penjualan yang dapat dipakai
untuk menyusun rencana-rencana penjualan.
·
Informasi Teknis, informasi ini dibutuhkan untuk keperluan
operasional sehari-hari, informasi persediaan stock, retur penjualan dan
laporan kas harian.
Dari segi
kualitas, informasi harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
·
Lengkap
·
Akurat
·
Relevan
Data
yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima
informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang
berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data
kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat
suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Data merupakan bentuk yang masih
mentah, belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat
berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka,
bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.
Di
dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh
sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari
penjualan tersebut masih belum dapat berceritera banyak kepada manejemen. Untuk
keperluan pengambilan keputusan, maka faktur-faktur tersebut perlu diolah lebih
lanjut untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam informasi dapat dihasilkan
darinya, misalnya :
Ø
Informasi
berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen untuk
menetapkan besarnya komisi dan bonus.
Ø
Informasi
berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi manajemen untuk
pelaksanaan promosi dan pengiklanan.
Ø
Informasi
berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi manajemen untuk
mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.
Ø
Dan
lain sebagainya.
Telah disinggung bahwa data yang dilah untuk menghasilkan
informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Misalnya data
temperatur ruangan yang didapat adalah dalam satuan derajad fahrenheit dan data
ini masih dalam bentuk yang kurang berarti bagi penerimanya yang terbiasa
dengan satuan derajad celcius. Supaya dapat lebih berarti dan berguna dalam
bentuk informasi, maka perlu diolah dengan melalui suatu model tertentu. Dalam
hal ini dipergunakan model matematis yang berupa rumus konversi dari suatu
derajad fahrenheit menjadi satuan derajad celcius.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang
menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data
(dataprocessing cycles).
2.2.Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi
tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan
relevan.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bisa meyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi
tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan
bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Sebaliknya
informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi
yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian di dalam proses pegambilan keputusan tentang sesuatu keadaan.
Masalahnya adalah berapa harus dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan
informasi tersebut. Apakah informasi yang didapat sepadan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkannya? Misalnya suatu perusahaan minyak membeli hak
pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin bahwa investasi tersebut akan
sangat bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling sedikit 5 juta barrel
minyak mentah. Sedang perusahaan belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah
yang dikandung di dalam pemilikan tersebut. Ketidakyakinan ini dapat dikurangi
dengan mendapatkan informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan
mengadakan alat pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi
minyak. Untuk maksud mendapatkan informasi tersebut sepadan atau lebih besar
atau lebih efektif dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi
tersebut, maka dikatakan informasi tersebut bernilai.
Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu
masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya.
3. Sistem Informasi
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai di dalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberikan sinyal kepada manajemen dan yang lainnya, terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu
dasar informasi untuk pengambilan keputusan[6].
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan[7].
Telah
diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di
dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut
bias didapatkan? Jawabannya adalah dari system informasi (Information System) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau information-generating syistem.
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu system didalam suatu
organisasi yanag merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member
sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar inforasi untuk pengambilan
keputusan yang cerdik.
Kalau
kita mengacu ke definisi sistem, maka sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk
mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
3.1.Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi diantarnya, yaitu :
·
Hardware, terdiri dari computer, periferal (printer) dan jaringan.
·
Software, merupakan kompulan dadri perintah/fungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan computer melaksanakan tugas
tertentu. Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), Aplikasi (Akuntansi), Utiliti (Anti
Virus, Speed Disk), serta bahasa (3 GL dan 4 GL).
·
Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses
lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
·
Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,
pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian
tugas yang jelas.
·
Procedur,
seperti dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional
(aplikasi) dan teknis.
3.2.Kegiatan di Sistem Informasi
Secara umun kegiatan dari sistem informasi mencakup :
·
Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan utnuk menyediakan
data untuk diproses.
·
Proses, menggambarkan bagaimana suatu data dip roses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
·
Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dan proses diatas
tersebut.
·
Penyimpanan, suatu kegiatan
untuk memelihara dan menyimpan data.
·
Control, ialah suatu
aktivitas untuk menjamin bahwa sistem
informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a) Konsep Sistem
Informasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan
b) Sistem adalah sekumpulan
elemen-elemen yang saling berkaitan yang memiliki satu tujuan.
c) Elemen yang tidak memiliki manfaat
atau tidak memberikan keuntungan bagi elemen yang lain, maka elemen tersebut
bukan merupakan bagian dari sistem.
d) Setiap sistem harus memiliki tujuan.
Tanpa adanya tujuan dari sistem tersebut, maka sistem menjadi tak terarah atau
tidak terkendali.
e) Sistem informasi juga memiliki
tujuan, diantaranya adalah :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan
manajemen
2. Untuk mendukung pengambilan
keputusan manajemen
3. Dan untuk mendukung kegiatan
operasional lembaga, dll.
2.
Saran
Dengan sedikit memberikan gambaran tentang konsep dasar
sistem dan sistem informasi ini, penulis memberikan saran supaya, ketika kita
berada pada suatu lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem
informasi sebagai media dalam aktivitas lembaga atau organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bell,
Davis., Grimson, Jane. 1999. Distributed Database Sistems.
H.M, Jogianto. 1999. Pengenalan Komputer. Penerbit Andi
Google.com
www.google.com
http://ridho2.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar