BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dizaman yang serba modern ini, kini banyak aktivitas manusia
yang berhubungan dengan sistem informasi. Tidak hanya di Negara-negara maju, di
Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana. Seperti di
kantor, di pasar-pasar swalayan, di bandara, bahkan dirumah ketika pemakai
sedang bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak,
sistem informasi telah banyak membantu manusia dalam banyak hal.
Dewasa ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam suatu organisasi atau lembaga. Dengan adanya sistem informasi
suatu lembaga atau perusahaan akan lebih dimudahkan dalam segala aktivitas
lembaganya tersebut.
Dalam sebuah perusahaan, sistem informasi dianggap sebagai
senjata dalam melakukan persaingan bisnis. Dengan adanya sistem informasi, maka
suatu lembaga atau perusahaan dapat mencapai suatu keunggulan yang kompetitif.
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara,
partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling
kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan
tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah
raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian
dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
1.2.Tujuan Penulisan
Dengan membahas materi tentang “ Sistem dan Organisasi ”
ini, penulisan bertujuan agar :
1) Lebih mengerti dan paham tentang
gambaran sistem dan organisasi.
2) Lebih mengetahui apa itu sistem dan
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM DAN ORGANISASI.
1. SISTEM
Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabelvariabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Sistem adalah sekumpulan unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Contoh : Sistem
Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware.
Software
( Perangkat lunak / piranti lunak ) adalah proggam yang berisi perintah
-perintah untuk melakukan pengolahan data.
Hardware
( perangkat keras / piranti keras ) adalah peralatan di sistem computer yang
secara pisik terlihat dan dapat dijamah.
Brainware
adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem
computer.
Ketiga elemen sistem computer tersebut harus saling
berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Hardware
tanpa adanya Software, maka tidak
akan berpungsiseperti yang diharapkan, hanya berupa benda mati saja. Software yang akan mengoperasikan Hardware –nya. Hardware yang sudah
didukung oleh Software juga tidak
akan berpungsi kalau tidak ada manusia yang mengoperasikan -nya.
Sistem merupakan seperangkat
unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur
tersebut dengan lingkungan[1].
Sistem
sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai tujuan[2].
Sistem
terdiri dari unsure-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),
serta keluaran (output)[3].
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY, Sistem
merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT, Sistem
adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF, Sistem adalah
setiap kesatuan secara konseptual atas fisik yang terdiri dari bagian-bagian
dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Suatu
sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan[4].
Dapat
disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu elemen-elemen yang saling berhubungan
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem terdiri
dari komponen – komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan. Sistem terdiri dari system alamiah (sistem tata surya, sistem
galaksi) dan sistem yang dibuat manusia
(sistem penjualan, sistem akuntansi).
1.1.Syarat-syarat
sistem :
a)
Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan
masalah.
b)
Elemen sistem harus mempunyai rencana
yang ditetapkan.
c)
Adanya hubungan diantara elemen sistem.
d) Unsur dasar dari proses (arus informasi,
energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
e)
Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan
elemen.
1.2.
Sistem
dan Subsistem
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebannyakan
orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer seperti IBM PC atau
Machintosh, tetapi juga bisa ke arah yang lebih luas seperti sistem tatasurya
atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia.
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai
gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan
manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan
bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti
(masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak
ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.
1.3.Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
- Masukan
- Keluaran
- Proses
- Mekanisme pengendalian dan Umpan balik
- Tujuan
- Masukan
Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk
kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat
berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).
Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi,
dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan) serta instruksi.
- Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transfer misi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna. Misalnya
saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa
pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan
yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan
data merupakan beberapa contoh proses.
- Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informai, saran, cetakan laporan
dan sebagainya.
- Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang
sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang
dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan
pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya
keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan
terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi,
cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan
ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang
terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena program komputernyalah
yang salah atau keluarannya dikehendaki untuk diubah.
Umpan balik seperti yang diutarakan di depan, yaitu
menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan balik
negative (negative feedback).
- Tujuan Sistem
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan
antara satu sistem dengan lain berbeda-beda.
Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap
sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda.
Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam (Hall, 2001) yaitu :
a) Untuk mendukung fungsi kepengurusan
manajemen
b) Untuk mendukung pengambilan
keputusan
c) Untuk mendukung kegiatan operasi
perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung
pada kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderunga penggunaan sisem informasi
lebih ditunjukkan pada usaha menuju keunggulan kompetitif, yang artinya mampu
bersaing dan mengungguli pesaing. Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi
adalah untuk mengurangi antrian (karena pemasukan data dapat dilakukan dengan
cepat oleh kasir melalui pembacaan barcode), meningkatkan keakurasian dan
sekaligus palayanan kepada pelanggan, serta mempercepat pemantauan terhadap
sediaan barang. Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan
kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi
tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan
bahkan melakukan transfer via internet. Perusahaan buku online dapat membantu
pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan mudah dan sekaligus
dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu menyediakan toko atau
ruang pemeran secara fisik.
1.4.Klasifikasi Sistem
Klasifikasi
sistem dapat dibedakan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik (
PHYSICAL SYSTEM ) :
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang
berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang
hubungan manusia dan Tuhan.
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.
Misalnya: sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem
transportasi.
Contoh :
-
Sistem transportasi, elemen :
petugas,mesin, organisasi yang menjalankan transportasi.
-
Sistem Komputer, elemen : peralatan yang
berfungsi bersamasama untuk menjalankan pengolahan data.
2.
Sistem
Deterministik dan Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem komputer.
Sistem
probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sendian.
Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sendian dapat ditentukan,
tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
3.
Sistem
Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem
yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan.
Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak diperngaruhi oleh
lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Dalam fisika,
sistem tertutup biasa disebut sistem yang mandiri. Selain sistem yang tertutup
terdapat pula sistem yang telatif tertutup.
Ciri-ciri sebuah sistem yang relatif tertutup, antara lain
sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan
gejolak di luar sistem (lingkungan) tidak mempengaruhinya. Misalnya, SPMB
(Sistem penerimaan mahasiswa baru) di lingkungan Universitas negeri.
Sistem tebuka (open sistem) adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya,
sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan.
Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Pada
umumnya, sistem perusahaan dagang merupakan contoh sistem yang tebuka.
Perusahaan akan berusaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya dengan
mengikuti permintaan pasar, agar eksistensinya tetap dapat dipertahankan.
Sistem sediaan barang yang ditangani oleh komputer dapat
berbentuk sistem terbuka ataupun relatif tertutup. Sebagai contoh, penentuan
pemesanan kembali barang dapat ditentukan secara manual (oleh manusia) maupun
oleh komputer itu sendiri. Jika penentuannya dilakukan oleh manusia, sistem
tersebut tergolong sebagai sistem terbuka. Namun jika penentuannya adalah
komputer, sistem tergolong sebagai sistem penutup.
4.
Sistem
Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamian (natural sistem) adalah sistem yang terjadi
karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (human made system)
adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem
mobil.
5.
Sistem
Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan
tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya
sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).
1.5.Deterministik Sitem
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang
terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.
Contoh
:
-
Program komputer, melaksanakan secara
tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.
-
Sistem penggajian.
1.6.Probalistik Sistem
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan,
tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada
sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya
sistem).
Contoh
:
-
Sistem penilaian ujian
-
Sistem pemasaran.
1.7.Open
Sistem
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau
informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi,
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan
eksistensinya.
Contoh
:
Sistem keorganisasian memiliki kemampuan
adaptasi.(Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah.
Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
1.8.Closed Sistem
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak
mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar
sistem tersebut.
Contoh
: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
Relativelity
Closed Sistem, Sistem yang tertutup tetapi tidak
tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh - pengaruh lain. Sistem ini dalam
operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam
batas-batas tertentu .
Contoh
:
Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan
yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga
telah ditentukan sebelumnya. Tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
1.9.Artificial Sistem
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini
dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya.
Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.
Contoh
:
-
Sistem AI, yaitu program komputer yang
mampu membuat komputer seolah-olah berpikir.
-
Sistem robotika.
-
Jaringan neutral network.
1.10.
Natural
Sistem
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
Contoh
: laut, pantai, atmosfer, tata surya, dll.
1.11.
Manned
Sistem
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi
keikutsertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai
berikut :
1.
Sistem manusia-manusia. Sistem yang
menitik beratkan hubungan antar manusia.
2.
Sistem manusia-mesin. Sistem yang mengikutsertakan
mesin untuk suatu tujuan.
3.
Sistem mesin-mesin. Sistem yang otomatis
dimana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara
itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan
mesin untuk melakukan beberapa aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan
bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari
tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih
banyak menggunakan metode " Relatively Closed dan Deterministik Sistem
", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang
akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.
Contoh
:
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan
program komputer biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ",
tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik
Sistem ".
Sistem ini adalah sistem buaran manusia karena manusialah
yang merancang dan mengoprasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena
menerima masukan dan keluaran bagi lingkungann, serta beradaptasi dengan
perubahan atau permintaan lingkungan. Termasuk sebagai sistem fisik, karena
secara fisik dapat dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem
kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi
digolongkan sebagai sistem probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini
tidak dapat diramalkan dengan pasti, namun bagian tertentu seperti sistem
pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang deterministik.
1.12.
Model Umum Sistem
·
Model sistem sederhana
Contoh
:
-
Program perhitungan basic kita masukkan,
setelah dijalankan kita dapatkan hasilnya.
-
Data mahasiswa (nama, nilai) diproses
menjadi daftar nilai semester (berupa laporan).
·
Sistem dengan banyak input dan output
Contoh
:
Matriks ,masukannya banyak, keluarannyapun banyak
1.13.
Karakterisik Sistem
-
Organisas.
-
Interaksi.
-
Interdependensi.
-
Integrasi.
-
Tujuan pokok.
1.
Organisasi
Mencakup struktur dan fungsi organisasi
Contoh :
-
Struktur.
-
Fungsi
Organisasi tidak akan berjalan tanpa
adanya fungsi dari setiap bagian
maupun
sub bagian.
Contoh :
-
Fungsi direktur utama. Bertanggung jawab
penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan
yang dipimpinnya.
-
Fungsi departemen marketing. Bertanggung
jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan mencari langganan
pembeli.
-
Fungsi departemen keuangan dan
administrasi. Bertanggung jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan
perusahaan.
2.
Interaksi.
Saling keterhubungan antara bagian yang
satu dengan lainnya.
Contoh : SA dengan P dengan DE dan
sebaliknya. SA : Sistem Analis, P : Programmer, DE : Data entry.
3.
Interdependensi.
Bagian yang satu mempunyai
ketergantungan dengan bagian yang lainnya.
Contoh : Bagian marketing saling
bergantung dengan bagian produksi dan bagian keuangan dan administrasi dalam
hal penagihan pada customer.
4.
Integritas.
Suatu keterpaduan antara
subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.
Contoh : Bagian marketing mendapat
pesanan 100 buah mobil tapi hanya mampu menyediakan 50 unit. Untuk menangani
masalah ini diadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam
bidang yang sama.
5.
Main
objection ( tujuan utama ).
Pemusatan tujuan yang sama dari
masing-masing subsistem.
Contoh : suatu perusahaan memerlukan
pemusatan tujuan
2.
ORGANISASI.
2.1.Definisi Organisasi
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern.
Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan
pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
Secara umum organisasi adalah sebuah sistematis
dalam pengembangan kerja ,dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan
secara struktur dan sistematis.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih)
yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Organisasi
merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi
organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a)
Organisasi
dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
b)
Organisasi
dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari
orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I. Bernard
memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk
mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
Organisasi
dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
2.
Organisasi
dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari
orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
2.2.Unsur Organisasi
Dalam
organisasi terdapat unsure – unsure sebagai berikut
a)
Sekelompok manusia yang diarahkan untuk berkerjasama
b)
Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
c)
Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan
Unsur-unsur dasar yang membentuk
organisasi yaitu :
1.
Adanya
tujuan bersama
2.
Adanya
kerjasama dua orang atau lebih
3.
Adanya
pembagian tugas
4.
Adanya
kehendak untuk bekerja sama
2.3.Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi
diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur
organisasi yaitu :
1.
Strategi
organisasi pencapaian tujuan.
2.
Perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3.
Kemampuan
dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya
perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya
organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi
terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
2.4.Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan
fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur
organisasi, yaitu :
1.
Pembagian
kerja
2.
Rantai
perintah
3.
Tipe
pekerjaan yang dilaksanakan
4.
Pengelompokan
segmen-segmen pekerjaan
5.
Tingkatan
manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut
Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
Bentuk
Piramidal
2.
Bentuk
Vertikal
3.
Bentuk
Horisontal
4.
Bentuk
Melingkar
Bentuk-bentuk
organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi
Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua
dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi
ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya
karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas,
karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan
yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin
dan malas. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada
satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh
organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang
terbatas.
2. Organisasi
Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah
kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan
jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu
tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di
dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi
yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara
pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki
oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
d. Prinsip penempatan orang yang tepat
pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat
walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam
satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya
pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar
karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang,
karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur
dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya
perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat
staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi
Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar
yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian
tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih
jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif
dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja
karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan
tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan
bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar
dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang
sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi
Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk
sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi
tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan
masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak
otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh
suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan
memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas,
karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan
sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
5.
Organisasi Formal dan Informal
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi
statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi
tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi
negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang
akan dibahas di sini, yaitu :
a.
Organisasi
Statis : Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
b.
Organisasi
Dinamis : Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema
organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan
tanggung jawab.
c.
Organisasi
Formal : Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
d.
Organisasi
Informal : Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak
dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan
bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a) Sistem adalah sekumpulan
elemen-elemen yang saling berkaitan yang memiliki satu tujuan.
b) Elemen yang tidak memiliki manfaat
atau tidak memberikan keuntungan bagi elemen yang lain, maka elemen tersebut
bukan merupakan bagian dari sistem.
c) Setiap sistem harus memiliki tujuan.
Tanpa adanya tujuan dari sistem tersebut, maka sistem menjadi tak terarah atau
tidak terkendali.
d) Pengorganisasian (organizing)
merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya baik intern maupun ekstern.
e) Organisasi
adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f) Unsur-unsur struktur organisasi
terdiri dari :
a.
Spesialisasi
kegiatan
b.
Koordinasi
kegiatan
c.
Standarisasi
kegiatan
d.
Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan
e.
Ukuran
satuan kerja
2.
Saran
Dengan sedikit memberikan gambaran tentang konsep dasar
sistem dan sistem informasi ini, penulis memberikan saran supaya, ketika kita
berada pada suatu lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem
informasi sebagai media dalam aktivitas lembaga atau organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bell, Davis., Grimson, Jane. 1999. Distributed
Database Sistems.
2. H.M,
Jogianto. 1999. Pengenalan Komputer. Penerbit
Andi
3. Jimmy L.Gaol; Sistem Informasi
Manajemen, Jakarta, 2009
4. Zulkifli AM; Sistem Informasi
Manajemen, Bandung, 2009
5. Danu Wira Pangestu, S.Kom; Ilmu
Komputer, Yogjakarta. 2007
6. Google.com
9. http://ridho2.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar