Pengertian
dan pungsi bisnis
Hakikat
bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun
masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya
kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik
sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si
pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Bisnis
dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkansemua aktivitas dan
institusi yang memproduksi barangdan jasa dalam kehidupan sehari-hari .Bisanis
itu sendiri dapat di pandang sebagai suatu sistem menyeluru yang menggabungkan
sub-sistem yang lebih kecil disebut industry. Artinya ,setiap industri dibentuk
dari banyak perusahaan yang terdiri dariberbagai produk yang dihasilkannya,
termasuk gegiatan pemasaran pengmbangan sumberdaya manusia , pengaturan
keuangan dan sistem manajemen.
Dengan ari lain bahwa Bisnis adalah pertukaran barang , jasa
,atau uang yang saling menguntungkan atau member manpaat. Sedangkan menurut
arti dasarnya bisnis memiliki makna sebagai the
buying and selling of goods and services .Sedangkan perusahaan bisnis
adalahsuatu organisasi yang terkait dalam pertukaran barang ,jasa atau uang
untuk menghasilkan keuntungan.
Pentingnya
belajar bisnis
Secara umum ,ada lima alas an penting berlajar
bisnis yaitu:
1. Adanya
saling ke tergantungan .
2. Adanya
peluang internasional.
3. Usaha
untuk mempertahankan dan meningkatkan setandar hidup.
4. Adanya
perubahan .
5. Mencegah
kesalahpahaman
Ciri-ciri
Bisnis.
1. Berbentuk
organisasi.
2. Didalam
aktifitasnya terdapat pungsi operasi
,pemasaran , keuangan , dan sumberdaya manusia.
3. Menghasilkan
barang dan jasa
4. Melakukan
transaksi dari barang dan jasa.
5. Terjadi
perpindahan hak milik dan hak pakai.
6. Memproleh
laba atau menggung kerugian .
7. Menghadapi
resiko dan ketidak pastian.
Tujuan
Bisnis.
1. Profit(keuntungan)
2. Mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan .
3. Bertambah
perusahaan dan
4. Tanggung
jawb social
faktor
yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan proses penyusunan strategi
perusahaan.
Pertimbangan Regulasi dan
Kebijakan Pemerintah
Semua organisasi beroperasi dalam kelompok
masyarakat yang lebih luas. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam
kebijakan strategi perusahaan selalu dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan
peraturan pemerintah.
Kondisi Persaingan dan Daya Tarik Industri Secara Keseluruhan
Kondisi persaingan dan dan daya tarik
industri secara keseluruban merupakan faktor penentu strategi yang besar.
Strategi perusahaan harus disesuaikan dengan sifat dan kombinasi faktor-faktor
kompetisi – harga, kualitas produk, fitur kinerja, layanan, garansi, dan
lain-lain. Apabila kondisi persaingan meningkat secara signifikan, maka
perusahaan harus meresponnya dengan tindakan strategis untuk melindungi
posisinya.
Peluang Pasar dan Ancaman Eksternal Perusahaan
Peluang bisnis dan perkembangan eksternal
memberikan merupakan pengaruh dalam proses penyusunan strategi. Strategi
perusahaan harus dengan sengaja diarahkan untuk menangkap peluang pertumbuhan
yang terbaik. Strategi juga harus memberikan respon terhadap ancaman eksternal
demi stabilitas kinerja perusahaan di masa datang.
Kekuatan Sumber Daya Perusahaan, Kompetensi, dan Kemampuan Kompetitif
Salah satu pertimbangan internal penentu
strategi yang terpenting adalah apakah perusahaan memiliki sumber daya,
kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi dengan
optimal. Faktor-faktor inilah yang memungkinkan perusahaan untuk memperbesar
penguasaan pasar, mendukung daya kompetitif perusahaan dalam arena pasar, dan
menjadi dasar strategi perusahaan.
Ambisi Pribadi, Filsafat Perusahaan, dan Kepercayaan Etis Manajer
Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi
oleh ambisi dan visi pendiri/pemilik perusahaan. Setiap business owner memiliki
pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana
memposisikan perusahaan, serta image apa yang ingin dibentuk.
Pengaruh Shared Values dan Company Culture dalam Strategi
Kultur perusahaan juga memiliki kemungkinan
yang besar dalam menentukan tindakan strategis perusahaan, terkadang bahkan
mendominasi pilihan langkah strategis. Nilai, budaya kerja dan keyakinan
tertentu dapat terpatri dalam pemikiran dan tindakan top manajemen. Hal ini
pada giliran berikutnya akan ikut mempengaruhi pilihan strategi yang akan
dirumuskan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
bisnis antara lain :
- Inflasi
- Pengangguran
- Tabungan dan investasi
- Pemerintah
- Produktifitas
Dari
kelima faktor di atas, yang paling mendominasi dan sangat berpengaruh adalah
inflasi dan pengangguran. Semakin mahalnya harga barang dan jasa di pasaran,
akan mengakibatkan penurunan jumlah permintaan/pembelian sehingga jika terjadi
penurunan permintaan/pembelian maka akan mengakibatkan penurunan penghasilan
perusahaan yang berdampak pada terhambatnya pembayaran gaji/upah para
pegawainya. Jika hal ini berlarut-larut, besar kemungkinan akan terjadi
pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, lima faktor di atas harus
berjalan beriringan dan seimbang.
Selain faktor-faktor di atas,
terdapat juga variabel-variabel yang mempengaruhi dunia bisnis, yaitu :
- Variabel Ekonomi. Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
Faktor ekonomi
·
Tingkat
imflasi
·
Impestasi
modal asing yang masih rendah.
·
Ketersediaan
energi dan sarana.
·
Pasar
tenaga kerja.
·
Harga
vroduk dan jasa.
- Variabel Teknologi. Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
- Variabel Politik. Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi atau iklim perpolitikan di suatu daerah.
- Variabel Sosial
- Faktor demografik/demografis : seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area.
- Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya.
- Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.