Informasi yang
diperlukan
- Relasi-relasi yang telah dinormalisasi, termasuk perkiraan jumlah baris dalam setiap relasi.
- Definisi untuk setiap atribut yang menyangkut nilai maksimum yang dapat ditangani oleh atribut.
- Penjelasan tentang tempat, waktu, frekuensi data yang digunakan, dimasukkan, diubah dan dihapus
- Identifikasi hak para pemakai terhadap data.
- Kebutuhan waktu tanggapan yang dikehendaki oleh pemakai dan aktivitas lain yang terkait dengan data (back up, recovery, integritas dan retensi).
- Deskripsi mengenai teknologi yang digunakan untuk mengimplementasikan basis data.
Aktivitas
perancangan fisik
- Menentukan organisasi berkas yang digunakan untuk menaruh data.
- Menentukan tipe data dan menerapkan kekangan terhadap setiap atribut.
- Mengelompokkan atribut-atribut dari skema logis ke dalam bentuk record fisik.
- Memilih indeks untuk kepentingan mempercepat pengambilan data
- Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan eksternal.
- Menentukan mekanisme pengontrolan keamanan data
Menentukan
format data
Format data
mencakup:
- Tipe data.
- Panjang maksimum data.
- Kekangan-kekangan tertentu terhadap data.
Penentuan format
data harus dilakukan dengan tepat dan mengantisipasi hal-hal:
- Menggunakan ruang yang sekecil mungkin.
- Mampu menampung semua kemungkinan.
- Menolak nilai yang tidak absah.
Menghemat
ruang penyimpanan dengan menggunakan kode
Pengkodean
dilakukan dengan tujuan:
- Penghematan ruang penyimpa-nan.
- Mengurangi kemungkinan kesalahan atau ketidak-konsistenan.
Menghemat
ruang penyimpanan dengan menggunakan kode
PEMASOK
Kode_Pemasok
|
Nama_Pemasok
|
Kota
|
P11
|
PT. Amerta
|
Bandung
|
P22
|
PT. Citra Jaya
|
Bogor
|
P33
|
PT. Kartika
|
Yogya
|
P44
|
PT Nindya
|
Tangerang
|
P55
|
PT. Dian Nusa
|
Yogyakarta
|
P66
|
PT. Pelangi Dua
|
Yogyakarta
|
Menghemat
ruang penyimpanan dengan menggunakan kode
PEMASOK
Kode_
Pemasok
|
Nama_
Pemasok
|
Kode-Kota
|
P11
|
PT. Amerta
|
001
|
P22
|
PT. Citra Jaya
|
002
|
P33
|
PT. Kartika
|
003
|
P44
|
PT Nindya
|
004
|
P55
|
PT. Dian Nusa
|
003
|
P66
|
PT. Pelangi Dua
|
003
|
KOTA
Kode_
Kota
|
Kota
|
001
|
Bandung
|
002
|
Bogor
|
003
|
Yogya
|
004
|
Tangerang
|
Menjaga
integritas data
- Tipe data dan panjang maksimum untuk data pada kolom dalam relasi dan menjadi kekangan bagi kolom tersebut.
- Nilai Bawaan (default value)
Suatu nilai yang dengan sendirinya akan diberikan ke kolom sekiranya kolom
tersebut tidak diberi nilai secara eksplisit oleh pemakai.
- Kendali Jangkauan (range control)
Suatu kontrol yang dilakukan dengan menyebutkan nilai-nilai yang menjadi
isi sebuah kolom yang dinyatakan dalam bentuk suatu jangkauan, yaitu dimulai
dari nilai paling kecil hingga nilai terbesar.
- Kendali Nilai Null
Penanganan boleh tidaknya suatu kolom tidak diberi nilai (Null), jadi
aturannya ada 2 yaitu :
a.
Kolom
tidak boleh bernilai null
b.
Kolom
boleh bernilai null
Contoh
Nilai Bawaan
Create Table BARANG
( Kd_Brg CHAR(5) Not Null Primary Key,
Nama_Brg
CHAR(30) Not Null,
Harga_Jual
Integer Not Null,
Jumlah Smallint
Not Null Default 0
).
Kendali Jangkauan
Create Table DOSEN_PENDIDIKAN
( Kd_Dosen CHAR(5) Not Null,
Pendidikan ENUM
(“SD”, “SMP”, “SMA”,
“D3”, “S1”,
“S2”, “S3”) not Null,
Lulus_Tahun YEAR
(4) Not Null
Primary Key
(Kd_Dosen, Pendidikan)
).
Denormalisasi
Proses mengubah
relasi yang telah ternormalisasi dalam perancangan konseptual menjadi record
fisik yang lebih longgar terhadap aturan normalisasi untuk meningkatkan kinerja
pengambilan data (query).
Denormaliasi
disarankan hanya dilakukan pada kasus tertentu, yaitu :
- Penggabungan pada hubungan 1 : 1
- Penduplikasian atribut-atribut non kunci dalam hubungan 1 : M
- Penduplikasian atribut-atribut kunci asing dalam hubungan 1 : M.
- Penduplikasian atribut-atribut dalam hubungan M : N.
- Penghilangan tabel referensi.
- Penggunaan grup pengulangan.
Contoh penggabungan pada hubungan 1:1
Contoh penduplikasian atribut non-kunci pada hubungan 1:M
MOBIL_DISEWAKAN
No_Polisi
|
Tipe_Mobil
|
Warna
|
Jenis
|
Kd_Pemilik
|
PEMILIK
Kd_Pemiliki
|
Nama_Pemilik
|
Alamat
|
Hasil denormalisasi:
MOBIL_DISEWAKAN
No_Polisi
|
Tipe_Mobil
|
Warna
|
Jenis
|
Kd_Pemilik
|
Nama_Pemilik
|
PEMILIK
Kd_Pemiliki
|
Nama_Pemilik
|
Alamat
|
Contoh penduplikasian atribut kunci asing pada hubungan 1:M
MOBIL_DISEWAKAN
No_Polisi
|
Tipe_Mobil
|
Warna
|
Jenis
|
Kd_Pemilik
|
Kd_Cabang
|
PEMILIK
Kd_Pemiliki
|
Nama_Pemilik
|
Alamat
|
CABANG
Kd_Cabang
|
Nama_Cabang
|
Contoh penduplikasian atribut kunci asing pada hubungan 1:M
Hasil denormalisasi:
MOBIL_DISEWAKAN
No_Polisi
|
Tipe_Mobil
|
Warna
|
Jenis
|
Kd_Pemilik
|
Kd_Cabang
|
Penduplikasian kunci asing
PEMILIK
Kd_Pemiliki
|
Nama_Pemilik
|
Alamat
|
Kd_Cabang
|
Penambahan atribut “Kd_Cabang” pada PEMILIK
CABANG
Kd_Cabang
|
Nama_Cabang
|
Contoh penduplikasian atribut pada hubungan M:N
Contoh penghilangan tabel referensi
TIPE_MOBIL
Kd_Tipe
|
Nama_Tipe
|
Kd_Merk
|
MERK_MOBIL
Kd_Merk
|
Nama_Merk
|
Hasil denormalisasi:
TIPE_MOBIL
Kd_Tipe
|
Nama_Tipe
|
Nama_Merk
|
Contoh penggunaan grup pengulangan
PEMILIK
Kd_Pemilik
|
Nama_Pemilik
|
Alamat
|
TELP_PEMILIK
Kd_Pemilik
|
Nama_Pemilik
|
Hasil denormalisasi:
TIPE_MOBIL
Kd_Pemilik
|
Nama_Pemilik
|
Alamat
|
Telp_1
|
Telp_2
|
Telp_3
|
Partisi Data
Proses pemecahan
relasi karena kolom-kolom pada relasi tersebut terkadang ada yang jarang
diakses sementara yang lain sering diakses.
- Partisi vertikal
Pemecahan relasi
dengan memisahkan kolom yang sering diakses terhadap kolom yang jarang diakses.
- Partisi horizontal
Pemecahan relasi
dengan memisahkan record-record atas dasar kriteria tertentu.
- Gabungan partisi vertikal dan horizontal
Partisi data
Kelemahan pertisi
data :
- Kecepatan akses yang tidak konsisten.
- Kekompleksitasan.
- Tambahan ruang penyimpanan dan waktu pemutakhiran data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar